Kamis, 27 Maret 2008

Tebak - tebakan

apa beda Megi Z sama tukang sayur?
kalo Megi Z teriak 'teganya-teganya', kalo tukang sayur 'togenya-togenya'

kenapa di komputer ada tulisan ENTER?
karena kalo tulisannya ENTAR, programnya 'ngga jalan-jalan, dong.....

siapa nama orang Bali yang hobi travelling?
Made (Made in Japan , Made in China , Made in Thailand )

siapa presiden RI yang paling seksi?
Paha Bibi

siapa wanita paling kuat sedunia?
Nyonya Meneer, berdiri sejak 1812


apa beda onta dan kangkung?
kalo onta di arab, kalo kangkung di urap

kunci apa yang bisa bikin orang joget?
KUNCI-KUNCI HOTA HE

siapa nama orang Jepang yang lahir di puncak Gunung Merapi saat gunung meletus?
Kurasa Takada

ayam apa yang paling kejam?
ayam bakar wong Solo

bagian tubuh manusia apa yang juga digemari manusia sebagai makanan ?
O T O T (ejalah)

Anak Buah Lebih Pintar ?

Anda tentu pernah menonton acara kuis di televisi yang menuntut pengetahuan dan kepandaian pesertanya. Para peserta dalam kuis tersebut tentu terlihat hebat atau pandai. Tetapi bagaimana bila yang begitu pandai adalah anak buah anda ? Lebih pandai dari Anda sendiri ?

Sebenarnya Anda sebagai seorang atasan, tak perlu khawatir dengan kepandaian anak buah Anda. Tak perlu takut mereka akan menjungkalkan Anda. Mari kita simak beberapa tips berikut ini :

1. Sudah seharusnya

Sadarilah bahwa sebagai bos Anda hanya perlu memanage, jadi Anda tidak harus tahu dan bisa segala. Anda hanya perlu memastikan bahwa pekerjaan anak buah Anda tepat waktu dan berjalan dengan baik. Jadi, kalau anak buah Anda pandai itu justru keuntungan. Hidup Anda sebagai bos akan lebih nyaman. Karena anak-anak buah Anda inilah yang akan
menyokong Anda dalam membuat keputusan sebagai atasan.

2. Bicara cepat dan banyak bertanya

Beberapa anak pintar punya kecenderungan bicara cepat. Berlomba-lomba antara apa yang berkelebat di kepalanya dengan daya mulutnya berucap. ltu membuatnya sering bertanya. lni jangan dianggap sebagal intimidasi atau anak sok tahu yang terlalu banyak tanya. Coba tambahkan harapan Anda terhadap pekerjaannya saat Anda memberikan briefing.

3. Cenderung tidak sabar

Sebagian anak buah pintar kadang tidak sabar. Dia bukan hanya tidak sabar pada sekelilingnya, juga pada dirinya sendiri. Orang seperti ini perlu lebih sering diajak bicara. Bahwa bersabar adalah salah satu cara mencapai tujuan. Tipe ini akan senang diberi tugas tambahan. Begitu satu tugas selesai, segera evaluasi, dan berikan tugas baru. Beberapa orang yang cepat punya kelemahan, mereka kurang concern pada detil. lni yang perlu Anda ingatkan berulang kali padanya.

4. "Manfaatkan"

Hampir semua orang perlu pengakuan. Apalagi si cerdas. Apalagi kalau dia menyadari bahwa dirinya di atas rata-rata. Bahkan lebih pintar dari si bos. Anda. Tidak ada salahnya kan orang butuh pengakuan? Kalau tidak segera diakui, dia akan melakukannya dengan cara-cara yang di luar kendali. Dari awal, akui dan beri dia apresiasi. "Wah, kamu hebat sekali di bidang itu. Apa ide kamu kalau soal itu dikembangkan?" Lebih lanjut, ajak dia diskusi dan berpikir. lni akan membuatnya nyaman dan melupakan "rasa hebat"-nya. Hal ini memungkinkan Anda untuk bisa "memanfaatkan" dirinya.

Rabu, 26 Maret 2008

PAHLAWAN TANPA TANDA JASA = PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN

Siapa yang tak kenal istilah pahlawan tanpa tanda jasa ? Ya, sebuah ungkapan yang merujuk pada sosok seorang guru. Kata guru sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta, yang sebenarnya arti harafiah nya adalah berat. Sedangkan arti umum dalam Bahasa Indonesia adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Guru, sebuah profesi yang termasuk sebagai profesi yang kurang populer. Bagaimana tidak, mulai dari anak kecil hingga remaja jarang ada yang akan mengatakan guru sebagai cita-citanya. Insinyur, dokter, ataupun presiden jauh lebih populer. Apakah profesi sebagai guru adalah sebuah profesi yang hina atau terlarang ? Bukankah seorang dokter pun tidak akan terbentuk tanpa adanya seorang guru ? Tapi realita menjawab lain, nasib seorang guru akan jauh berbeda dengan dokter. Seakan-akan dalam proses pembentukan dokter-dokter tersebut tidak dibutuhkan sosok guru.

Memang di jaman sekarang ini, di mana materi (uang ) adalah tujuan pokok dari setiap pilihan yang ada. Begitu pula dengan pilihan sebagai guru, bisa dikatakan mungkin seseorang menjadi guru hanya karena tuntunan nafkah semata. Tanpa adanya semangat untuk mendidik. Memang realita macam ini bisa saja terjadi. Tapi saat kesejahteraan guru telah terurus dengan selayaknya, bukankah pilihan menjadi seorang guru yang sebelumnya kurang populer bisa menjadi populer ? Dan bukan hanya karena materi, melainkan memang karena adanya jiwa pendidik.

Memang dalam prakteknya, seorang guru juga tak lepas dari berbagai kesalahan atau sekedar gosip miring. Tapi bukankah guru juga sesosok manusia biasa ? Memang, bisa dikatakan bahwa tidak setiap guru memiliki kapabilitas yang bisa dikatakan mumpuni sebagai pengajar. Tapi jika mereka sendiri kurang diperhatikan, apakah layak kita menuntut sesuatu yang lebih dari mereka ?

Mereka adalah ksatria tampa pamrih, pangeran keikhlasan, dan sumur jernih ilmu

pengetahuan di ladang yang ditinggalkan. Sumbangan mereka laksana manfaat yang

diberikan pohon filicium yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi kami dan

dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami, filicium memberi napas

kehidupan bagi ribuan organisme dan menjadi tonggak penting mata rantai ekosistem.

(Dikutip dari Laskar Pelangi karya Andrea Hirata)

Sabtu, 15 Maret 2008

Salam Jumpa Dunia !!

Wah tepat pukul 7.30 akhir ny blog ini terlahir juga di dunia. Sempat molor karena berbagai hal, akhir ny berkat rahmat dan seijin Tuhan YME blog ini muncul juga ke permukaan. Hhehhe....

Sebagai awal kebersamaan kita di GADO - GADO, ada sebuah lirik lagu yang semoga bisa selalu terngiang di jiwa kita. Hhehe...
Saat nya Indonesia bicara.....!!!

Bangunlah Putra Putri Pertiwi
Iwan Fals

Sinar matamu tajam namun ragu
kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu takkan tergoyahkan
kuat jarimu kala mencengkram
Bermacam suku yang berbeda
bersatu dalam cengkerammu
Angin genit mengelus merah putihku
yang berkibar sedikit malu-malu
Merah membara tertanam wibawa
putihmu suci penuh kharisma
Pulau-pulau yang berpencar
bersatu dalam kibarmu
Terbanglah garudaku
singkirkan kutu-kutu di sayapmu
Berkibarlah benderaku
singkirkan benalu di tiangmu
Hei jangan ragu dan jangan malu
tunjukkan pada dunia
bahwa sebenarnya kita mampu
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
bangunlah putra-putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
setelah itu kita berjanji
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti
garuda bukan burung perkutut
sangsaka bukan sandang pembalut
Dan coba kaudengarkan
Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut
yang hanya berisi harapan
yang hanya berisi khayalan...